Sabtu, 09 Januari 2016

MANAJEMEN STRESS DI TEMPAT KERJA


Pengertian
     Menurut  Manuaba (1988) memberikan definisi tentang stress sebagai berikut “stress adalah segala rangsangan atau aksi dari tubuh manusia baik yang berasal dari luar maupun dari dalam tubuh itu sendiri yang dapat menimbulkan bermacam-macam dampak yang merugikan mulai dari menurunnya kesehatan sampai kepada dideritanya suatu penyakit:.

Secara konsep stress dapat didefinisikan menurut variable kajian berikut ini :
  1.  Stress sebagai situmulus. Stress sebagai variable bebas (independent variable) menitik beratkan pada lingkungan sekitarnya sebagai stressor.
  2. Stress sebagai respon. Stress sebagai variable tergantung (dependent variable) memfokuskan pada reaksi tubuh terhadap stressor.  
  3. Stress sebagai interaksi antara individu dan lingkungannya. Stress disini merupakan suatu proses penghubung antara stressor dan strain dengan reaksi stress yang berbeda pada stressor yang sama.
Faktor Penyebab Terjadinya Stress
     Menurut Patton(1998) bahwa perbedaan reaksi antara individu tersebut sering disebabkan karena faktor-faktor psikologis dan sosial yang dapat merubah dampak stressor bagi individu. Faktor-faktor tersebut antara lain :
  1.  Kondisi individu, seperti : umur, jenis kelamin, temperamental, genetic, intelegensia, pendidikan, kebudayaan, dll.
  2. Ciri kepribadian, seperti : introvert atau ekstrovert, tingkat emosional, kepasrahan, kepercayaan diri, dll
  3. Sosial-kognitif, seperti : dukungan sosial, hubungan sosial dengan lingkungan sekitarnya
  4. Strategi untuk menghadapi setiap stress yang muncul.
Cartwaright, et. al. (1995) mencoba memilah-milah penyebab stress akibat kerja menjadi 6 kelompok penyebab yaitu :
  1. Faktor intrinsik pekerjaan
  2. Faktor peran individu dalam organisasi kerja
  3. Faktor hubungan kerja
  4. Faktor pengembangan karir
  5. Faktor struktur organisasi dan suasana kerja
  6. Faktor dari luar pekerjaan.
Pengaruh Stress
     Pengaruh stress di tempat kerja menurut Cartwright et. al. (1995) dikutip dari Cooper dan Marrshall (1978) dan Levi (1991) bahwa reaksi stress atau strain di kelompokkan menjadi dua yaitu pengaruhnya kepada individu dan organisasi kerja. 
     1.   Pengaruhnya terhadap individu seseorang. 
          a.       Reaksi emosional
          b.      Reaksi perubahan kebiasaan dan mental
     2.  Pengaruhnya terhadap organisasi
          Pengaruhnya dapat berupa tingginya angka tidak masuk kerja, turnover, hubungan kerja menjadi  tegang dan rendahnya kualitas pekerjaan sehingga dapat mengganggu performansi kerja dan meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan kerja dan akan menurunkan produktivitas kerja. Stress akibat kerja yang menyebabkan menurunnya produktivitas kerja, antara lain melalui :
-          Performansi pekerjaan yang rendah
-          Meningkatnya angka absensi
-          Menurunnya moral kerja
-          Meningkatnya turnover pekerja yang dapat menyebakan kehilangan banyak waktu kerja


Pencegahan dan Pengendalian Stress di Tempat Kerja
     Sauter, et. al. (1990) dikutip dari National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) memberikan rekomendasi tentang bagaimana cara untuk mengurangi atau meminimalkan stress akibat kerja sebagai berikut :
  1.   Beban kerja baik fisik maupun mental harus disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas kerja pekerja yang bersangkutan dengan menghindarkan adanya beban berlebih maupun yang terlalu ringan.
  2. Jam kerja harus disesuaikan baik terhadap tuntutan tugas maupun tanggung jawab di luar pekerjaan. 
  3.  Setiap pekerja harus diberikan kesempatan untuk mengembangkan karier, mendapatkan promosi dan pengembangan kemampuan keahlian
  4. Membentuk lingkungan sosial yang sehat, hubungan antara tenaga kerja yang satu dengan yang lain, hubungan antara tenaga kerja-supervisor yang baik dan sehat dlaam organisasi akan membuat situasi yang nyaman.
  5. Tugas-tugas pekerjaan harus didesain utnuk dapat menyediakan stimulasi dan kesempatan agar pekerja dapat menggunakan keterampilannya. Rotasi tugas dapar dilakukan untuk meningktakan karier dan pengembangan usaha, dll.
Source : Ergonomi Industri - Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi Dan Aplikasi Di Tempat Kerja,
Tarwaka, PGDip.Sc.,M.Erg., 2010.