Kamis, 02 Juni 2011

Cara Menghadapi Kemarahan

Sangat penting mengekspresikan perasaan terluuka, sedih, sakit, dan kemarahan kamu.
Jika kamu tidak mellakukannya, perasaan sakit kamu akan tetap berada dalam emosi kamu dan nanti akan keluar di dalam kehidupan kamu.
Kemarahan adalah kejujuran, kemarahan adalah bagaimana perasaan kamu tentang sesuatu hal pada waktu tertentu dan kamu perlu menyuarakannya.

Apakah menutupi kemarahan kamu dengan kata-kata lembut atau dengan diam merupakan pilihan terbaik????
Mungkin itu bisa benar dalam beberapa kasus tertentu, tetapi umunya menutupi perasaan terluka akan menjadi pemicu frustasi internal dan rasa terluka.
Kadangkala kita berpikir bahwa kita harus melindungi diri kita dengan tidak mengekspresikan kemarahan kita dan bahwa kita berhasil mengendalikan situasi jika kita menarik diri.
Kita mengakhiri perasaan terluka dan marah dan hal itu bukanlah suatu kekuatan.

Jika kamu mengekspresikan emosi kamu, orang lain akan lebih menghargai kamu karena kamu punya keberanian untuk berbicara.
Jangan baru berbicara setelah kejadian.
Berbicaralah ketika kamu merasa marah.
Kamu perlu mengekspresikan perasaan kamu, biarkan perasaan itu keluar.

Hargai perasaan kamu, jika kamu marah jangan menutupinya dengan bercakap sendiri yang mengatakan kamu bodoh dan egois.
Keluarkan perasaan kamu, kamu patut merasakannya dan mendiskusikannya.
Dibutuhkan waktu untuk membangun kepercayaan diri sehingga dapat berbicara tentang perasaan kamu, tetapi yakinlah kepada diri sendiri dan dapatkanlah.

Di bawah ini ada dua aturan dasar salam mengekspresikan kemarahan kamu :
 a. Jangan menggunakan tangan kamu (atau bagian tubuh manapun).
 b. Pastikan perasaan kamu tentang diri kamu menjadi lebih baik setelah itu.
Jika kamu telah mengekspresikan kemarahan itu, masalhnya akan cepat selesai dan terlupakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar